Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Membaca kisah Nabi

Gambar
Sebetulnya membacakan buku untuk jiddan sudah menjadi rutinitas hampir tiap hari. Buku buku jiddan saya letakkan di rak mainan yang sangat mudah dia ambil sendiri. Biasanya dia mengambil buku sendiri dan meminta saya untuk membacakan. Buku buku jiddan sudah lumayan banyak. Beberapa hardbook import yang saya beli jastip saat ada diskon big bad wolf di jakarta dan juga satu seri buku halo balita tentang kisah dalam Al Quran. Di antara buku2 tersebut ada beberapa buku favorit yang paling sering jiddan ambil. Jiddan sudah bisa membedakan mana buku yang paling dia sukai. Kebanyakan buku yang di dalamnya banyak gambar binatang dan memiliki cerita yang sedikit menegangkan. Seperti buku kisah raja abrahah yang menyerang kabah dengan tentara gajah dan juga kisah nabi nuh yang ditelan oleh ikan paus. Meskipun belum terlalu bisa mendalami cerita namun jiddan tertarik saat intonasi cerita saya sedang naik dan mulai mendramatisir. Ditambah lagi ada gambar binatang binatang yang lucu dia pasti ik

Pengen Membuka Kulkas Terus

Gambar
Salah satu aspek kecerdasan ada di antaranya kecerdasan menghadapi tantangan. Pada usia jiddan sekarang ini paling sulit adalah bagaimana dia bisa menerima jika kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan yang dia inginkan. Jiddan ini paling suka membuka pintu kulkas. Entah apa yang dia paling suka.. Yang jelas saat kulkas terbuka dia main utik2 dengan segala barang yang ada di dalam kulkas. Diambil lalu dikembalikan lagi. Saat kulkas saya tutup dia menangis sejadi jadinya. Yang paling bisa saya lakukan adalah pertama memberinya pengertian. Dengan perlahan saya minta ijin untuk menutup kulkas dengan alasan nanti makanan yang didalam busuk ga bisa dimakan. Namun dia tetap belum mau menutup kulkas. Lalu alasan lain.. Nanti kulkas nya rusak. Sepertinya dia belum paham juga. Cara terakhir adalah memintanya mengambil barang yang paling menarik di dalam kulkas lalu jiddan diajak membuka, melihat gambarnya atau menikmati barang tersebut dan menyuruhnya menutup pintu kulkas sendiri. Seperti c

Bermain dengan alam : Turun ke Sawah

Lokasi rumah kami terletak di perumahan yang berada di tengah-tengah sawah. Meski hampir tiap hari melihat sawah saat mengendarai motor atau mobil. Belum pernah sekalipun saya mengajak jiddan ke tengah - tengah persawahan. Mumpung ada momeb tantangan bunsay ini beberapa hari yang lalu saat di pagi hari saya mengajak jiddan untuk jalan jalan di sawah. Cuaca pagi itu cukup sejuk dan alhamdulillah tidak hujan seperti biasanya. Banyak capung dan burung berterbangan. Sungai juga sedang mengalir deras dan jernih. Jiddan pun mau turun dari gendongan saya dan berjalan di jalanan kecil di tengah sawah. Dia tampak sangat menikmati.. Dia melihat sungai dan menunjuk nunjuk sambil bergumam "apaah..apaah..". Lalu saya tanya.. Sawah nya mana.. Dia menunjuk sawah. Burung nya mana.. Dia menunjuk arah atas. Lalu ada suara pesawat terbang, dia mengangkat tangannya sebagai tanda kalau ada pesawat terbang. Saking menikmatinya dia sampai enggan saat saya ajak kembali ke rumah ^^

Kecerdasan emosional : Berbagi Mainan

Saya pernah menyimak video bu elly risman yang menyatakan di usia seperti anak saya sekarang ini (1,5 tahun) anak memang belum bisa berbagi mainan dengan temannya. Di usia ini anak dalam tahap individualisasi dan mulai ada rasa kepemilikan akan sesuatu. Tapi tidak bisa dipungkiri lingkungan anak mengharuskan anak untuk bermain bersama sama dengan mainan yang sama. Seperti kalau di rumah nenek. Jiddan tiap sore bermain bersama kakak sepupunya yang berusia 5 tahun. Kakak sepupu jiddan ini meskipun sudah berusia 5 tahun namun saya lihat juga belum bisa betul - betul berbagi saat bermain. Saya melihat tiap kali mainan jiddan direbut oleh kakaknya atau sebaliknya, jiddan pasti marah. Dia menangis dan meminta lagi mainan tersebut. Dia hanya bisa diam setelah mainan tersebut dikembalikan ke dia. Lalu kemarin jiddan saya ajak main ke rumah tetangga depan. Di sana ada anak kecil berusia 2 tahun. Jiddan sangat suka dengan anak tetangga saya ini. Mungkin karena mainan nya banyak dan hampir seus

Melatih kecerdasan : tissue untuk bersih-bersih

Gambar
Beberapa minggu belakangan ini kosakata jiddan cukup banyak yang bertambah. Selain mama, ayah, kakak, uti, nama2 hewan, bus, truk. Ada yang lucu. Yaitu dia menyebut tissue dengan "tis". Awalnya dia sering melihat saya membersihkan bekas makanan di meja dan lantai dengan tisu. Lalu saat dia dengan tidak sengaja menumpahkan makanan ke lantai.. Belum saya minta tolong untuk membersihkan tiba2 dia berlari ke arah tisu yang terletak di atas kulkas dan berteriak " tis...tis..tis...". Saya pun agak kaget dan bingung "Oh.. Mau dilap pake tisu ya? Ini mama ambilin trus dilap ya.." Setelah mendapat tisu dia segera mengelap lantai meskipun yaa belum bisa bersih banget. Tapi.. Kadang kalau dia bongkar-bongkar diaper bag saya kalau dia nemu tisu basah langsung deh tu tisu dicabutin semua dan dipakai ngelap meja seperti di gambar bawah ini.. Hehehe. Tidak apa apa nak.. Meja nya jadi wangi..

Ikut ke Masjid. Mengembangkan kecerdasan spiritual

Saya dan suami paling favorit jika diberi kesempatan untuk berjamaah di masjid al ikhlas kronggahan. Suasana masjid terasa berbeda karena imam masjid dipimpin oleh pada hafidz yang suaranya luar biasa indah. Hari itu kami bertiga sedang menuju ke arah jogja. Kebetulan saat adzan isya kami melewati masjid al ikhlas. Jadi kami berjamaah dahulu di sana. Kebetulan saya sedang berhalangan sehingga saya dan jiddan menunggu ayah shalat berjamaah. Terakhir kali kesini saat jiddan masih berusia 13 bulan. Waktu itu jiddan baru awal awal bisa berjalan. Sehingga saat menunggu sholat jiddan berjalan kesana kemari dan naik tangga sampai saya merasa sangat lelah. Kali ini saat masuk pintu masjid saya sounding dulu untuk tidak bermain kesana kemari seperti dulu. Kebetulan di halaman masjid disediakan tempat duduk serta minuman dan snack dari para dermawan. Jiddan saya ajak duduk bersebelahan dengan saya dan saya ambilkan pisang. Alhamdulillah dia mau makan pisang nya sampai habis 2 biji. Padahal ka

Belajar coret coret

Gambar
Ini tantangan hari ketiga yang belum sempat saya tulis. Sebetulnya rutinitas coret coret d buku sudah hampir tiap hari saya lakukan ke jiddan untuk stimulasi kecerdasan motoriknya. Sejak 1 bulan terakhir jiddan mulai tertarik dengan krayon milik kakak sepupunya. Sepertinya dia tertarik dengan warna warni krayon. Akhirnya karena dg krayon tangannya suka belepotan, jiddan saya belikan pensil warna. Jiddan nampak sangat antusias dengan pensil warna nya. Dia suka mencoret2 di kertas. Dan paling anteng kalau saya mulai menggambarkan berbagai bentuk gambar sambil bercerita. Hari ini saya menggambar bus dan mobil truk. Sambil bercerita tentang bus dan truk, apa yang dibawa, pergi ke mana, dan bla bla bla. Dia melihat dengan anteng, saat saya menyuruhnya gantian menggambat baru dia coret coret lagi. Saya melihat dia lebih suka memperhatikan apa yang saya gambar daripada mencoret coret sendiri. Jiddan memang tipe anak visual. Dia suka sekali dengan bentuk2 dan warna warni gambar. Dan bisa a

Mengenal Rasa Tidak Nyaman

Hari ini jadwal imunisasi Jiddan untuk booster DPT yang kedua. Sebelum imunisasi kami sudah siap untuk segala kemungkinan yang akan terjadi setelah imunisasi. Kalaupun harus rewel, demam atau tantrum seperti sebelum-sebelumnya. Jadwal arisan keluarga juga terpaksa tidak kami ikuti mengingat kondisi jiddan yang bisa tiba2 rewel. Siang hari setelah imunisasi jiddan masih nampak normal bermain seperti biasa. Tiba di sore hari dia mulai rewel, antara lapar dan nyeri di bekas suntikan sepertinya. Dari pukul 14.00 jiddan terus menerus minta ASI. Kalau tidak dikasih dia menangis dan merengek bilang "mimik..mimik.." padahal ASI saya sudah betul2 habis waktu itu. Jiddan saya gendong bawa keluar..saya minta tolong suami untuk ambilkan nasi goreng untuk dia. Jiddan tetap saja menangis dan semakin menjadi. Nasi goreng sudah siap. Jiddan masih saja tantrum. Diambil alih oleh si ayah malah menangis sampai mau muntah. Akhirnya jiddan saya peluk lama. Saya ajak duduk di tempat makan dan a

Jiddan sayang binatang

Gambar
Jiddan, anak saya sekarang sudah masuk di usianya yang ke 18 bulan. Dari kecil saya sudah mengakrabkannya untuk berinteraksi dengan kucing kesayangan keluarga kami, si Jaggy. Jiddan memang sangat nampak begitu tertarik dengan binatang terutama kucing. Sampai-sampai kucing kesayangan kami dinaiki sampai ketakutan. Hari ini saya mengajarkannya untuk tidak lagi menaiki kucing, saya mengajaknya untuk memberi makan dan memberi vitamin. Dia sangat antusias mengambil toples cat food dan ditenteng kemana-mana. Saat saya sudah membantu membukanya dia bgitu semangat mengambili cat food dengan sendok dan memindahkan ke mangkok jaggy. Sampai-sampai ga mau berhenti. Baru mau berhenti setelah saya ingatkan untuk mengambil vitamin jaggy. Jiddan pun ingat dimana saya meletakkan vitamin di tempat obat dan perlengkapan Jaggy. Tapi dia nampak bingung saat Jaggy kelihatan ketakutan mau saya kasih vitamin. Lalu saya jelaskan kalau jaggy ga mau minum vitamin. Dia pun paham dan bilang "emoh".